Senin, 07 November 2016

MEDIA PEMBELAJARAN


Media pembelajaran merupakan suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi kepada penerima pesan (peserta didik), sehingga si penerima pesan dapat dengan mudah memahami pesan/informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan (pendidik).
Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.  Sedangkan menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan nasional. Bagi seorang guru penggunaan media yang efektif akan lebih memudahkan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dimana seorang guru dapat dengan mudah dalam menjelaskan materi pelajaran, peserta didikpun dapat memahami isi/materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Namun, terdapat syarat-syarat tertentu dalam pembuatan media agar mudah dipahami oleh peserta didik. Adapun syarat-syaratnya adalah:
1.      Visible (mudah dilihat)
2.      Interesting (menarik)
3.      Simple (sederhana)
4.      Useful (bermanfaat)
5.      Accurate (benar)
6.      Legitimate (sah, masuk akal)
7.      Structure (terstruktur)
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator sangat diperlukan dalam pembuatan media agar isi dari media pembelajaran tersebut lebih jelas. Dalam pembuatan media pembelajaran yang saya buat, saya menggunakan Kurikulum SMK Tahun 2013. Adapun Kompetensi Dasar (KD) saya ialah Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia. Indikator dari media pembelajaran yang saya buat akan dipaparkan dibawah ini.
Pada blog ini saya akan memaparkan jenis-jenis media pembelajaran yang telah saya buat dalam pembelajaran sejarah beserta kelebihan dan kekurangannya. Adapun media yang telah saya buat adalah:
1. Chart
Representasi media pembelajaran berupa chart berisi kronologi yang di dalamnya berisi jumah dan bertingkat (urutan). Chart yang efektif memiliki karakteristik tertentu. Adapun karakteristik chart yang efektif adalah:
a.       Harus mengidentifikasikan tujuan dari pembuatan chart
b.      Mengurangi verbalism
c.       Simple
d.      Harus bisa mengkomunikasikan
e.       Informasi yang dijelaskan dalam kata-kata harus sejalan dengan verbal information.
Gambar dibawah ini merupakan media pembelajaran berupa chart.

Kompetensi Dasar (KD)       :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia.
Indikator                                :
Mengetahui teori masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di Indonesia.

Chart diatas menjelaskan suatu teori proses masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di Indonesia. Terdapat lima teori masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di Indonesia yaitu teori brahmana, teori ksatria, teori waisya, teori sudra, dan teori arus balik. Chart diatas bentuknya sangat sederhana sehingga poin-poin materi dapat dengan mudah dijelaskan. Namun terdapat kekurangan yaitu chart sebenarnya merupakan suatu bagan yang kronologis, sedangkan dalam chart diatas bagan tidak memiliki arti kronologis karena bagan-bagan diatas bukan dalam runtutan waktu, hanya bagan-bagan yang berupa poin-poin materi. Selain itu, chart diatas tidak dilengkapi dengan gambar, mungkin akan terlihat bagus jika terdapat gambar yang menarik. 
           2. Grafik
Grafik adalah sebuah media pembelajaran yang direpresentasikan dalam bentuk angka dari suatu data. Terdapat beberapa macam grafik, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran. Adapun grafik yang saya buat ini merupakan grafik batang. Grafik yang efektif memiliki karakteristik yaitu grafik yang mampu menunjukkan kompleksitas data dalam bentuk angka dan warna yang dibuatpun dapat memudahkan pemahaman grafik yang dibuat.
Kompetensi Dasar (KD)       :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia.
Indikator                                :
Mengetahui persebaran pemelu agama Islam di beberapa provinsi Indonesia pada tahun 2010.

Grafik diatas berisi tentang jumlah persebaran pemeluk agama Islam di beberapa provinsi Indonesia pada tahun 2010. Provinsi-provinsi yang disebutkan dalam grafik diatas adalah provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Jakarta Bali, Banten dan Kalimantan Selatan. Pembuatan angka pada sebelah kiri merupakan angka kelipatan. Grafik batang yang memanjang ke atas menunjukkan jumlah pemeluk agama Islam pada provinsi tertetentu. Dari media grafik diatas terdapat kelemahan, yaitu keterangan provinsi pada bawah grafik batang terlihat sangat kecil sekali, sehingga jika dilihat dari jarak yang jauh maka keterangan tersebut tidak akan bisa diketahui.

                  3. Peta Konsep
Peta konsep merupakan suatu pokok-pokok bahasan dari  suatu materi/pelajaran. Peta konsep dibuat guna memudahkan pemahaman terhadap materi pelajaran. Dimana peta konsep berisi urutan pokok-pokok bahasan yang saling berhubungan antara satu pokok bahasan dengan bahasan yang lain.
                                            
Kompetensi Dasar (KD)       :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia.
Indikator                                :
Mengetahui Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia.

Peta konsep diatas menjelaskan tentang teori masuknya agama Islam di Indonesia. Dimana peta konsep diatas menunjukkan urutan pokok-pokok bahasan yaitu mulai dari definisi teori, macam-macam teori, tokoh-tokoh pendukung, dan bunyi teori. Penggunaan media peta konsep ini akan memudahkan seseorang untuk memahami lebih dalam tentang bahasan materi tertentu. Terdapat kelemahan dari peta konsep diatas, yaitu peta konsep diatas tampak polos tanpa warna, sehingga terlihat kurang menarik.

              4. Mind Mapping
Mind mapping adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. (Rusdi, 2010). Pembuatan mind mapping mengembangkan potensi kerja otak, dimana otak dapat berpikir secara runtut dan saling berhubungan sehingga penggunaannya dapat mudah dipahami. Pembuatan mind mapping akan lebih menarik jika terdapat kombinasi warna, simbol, dan bentuk yang mudah diingat, otakpun akan lebih mudah dalam menyerap materi pelajaran.
                                       
Kompetensi Dasar (KD)       :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia.
Indikator                                :
Mengetahui akulturasi bangsa India dan Indonesia.

Mind mapping diatas berisi tentang materi akulturasi bangsa India dan Indonesia. Dimana kebudayaan India dan Indonesia meliputi beberapa aspek, yaitu sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, sistem kepercayaan dan bentuk pemerintahan. Dari beberapa aspek tersebut dipaparkan mengenai perubahan apa saja yang terjadi sebagai akibat dari akulturasi bangsa India dan bangsa Indonesia. Dalam mind mapping diatas poin-poin materi diklasifikasikan dalam bentuk warna. Namun kelemahan dari mind mapping diatas yaitu tidak terdapatnya keterangan warna yang dapat menunjukkan poin-poin materi. Dan juga garis-garis yang menunjukkan poin-poin yang hubungan agak sedikit sukar dimengerti jika tidak dilihat dengan teliti.

Berikut materi penjelasan tentang teori masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di Indonesia.
1. Teori Brahmana
Van Leur merupakan tokoh utama yang melontarkan teori brahmana. Inti dari teori ini yaitu penyebaran agama dan kebudayaan India ke Indonesia dilakukan oleh golongan brahmana. Para brahmana ini datang ke Indonesia atas undangan para penguasa di Indonesia. Oleh karena itu, kebudayaan yang mereka bawa dan dikenalkan di Indonesia merupakan budaya golongan brahmana.
Setelah datang ke Indonesia atas undangan para penguasa, para brahmana itu juga memimpin pelaksanaan upacara vratyastoma. Upacara vratyastoma adalah upacara dalam agama Hindu yang dilakukan apabila ada seorang pengikut Hindu yang melakukan kesalahan sehingga dia dikeluarkan dari kastanya.
Dia akan diterima kembali ke dalam kastanya apabila telah melakukan upacara vratyastoma. Pelaksanaan upacara vratyastoma dipimpin oleh seorang brahmana. Menurut Paul Whealty, para penguasa lokal di Asia Tenggara sangat berkepentingan dengan kebudayaan India dengan tujuan untuk mengangkat status sosial mereka.
Van Leur melandasi pendapatnya dengan keyakinan bahwa antara India dan Indonesia terjadi hubungan perdagangan. Dalam hubungan tersebut dimungkinkan bukan hanya orang-orang India yang datang ke Indonesia, melainkan juga sebaliknya banyak juga orang Indonesia yang datang ke India.
Dengan argumennya tersebut, Van Leur juga menyanggah adanya teori ksatria dan teori waisya dalam proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Alasan Valn Leur tidak sependapat adanya kolonialis dalam proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha karena jika ada kolonialis berarti ada bukti penaklukan (oleh golongan ksatria).
Dengan begitu berarti ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Padahal sampai sekarang belum ditemukan sumber tertulis (prasasti) yang mendukung dan memuat peristiwa tersebut.

2. Teori Ksatria
Menurut R.C. Majundar, munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Ksatria atau para prajurit India. Para prajurit diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara. Namun dalam teori yang dikemukakan R.C. Majundar ini kurang disertai dengan bukti-bukti yang mendukung.

Sampai saat ini belum ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke kepulauan Indonesia. Kekuatan teori ini terletak pada semangat untuk berpetualang para kaum Ksatria. Teori ksatria juga didukung oleh F.D.K. Bosch.
Menurut F.D.K. Bosch, pada masa lampau di India sering terjadi perang antargolongan. Para prajurit yang kalah kemudian meninggalkan India. Rupanya para prajurit tersebut ada yang sampai ke wilayah Indonesia. Para prajurit itulah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya.
Di tempat baru tersebut terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. Teori ksatria mempunyai kelemahan yaitu tidak adanya bukti tertulis bahwa pernah terjadi kolonialisasi oleh para ksatria India.

3. Teori Waisya
Teori waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Teori ini menyatakan bahwa kaum pedagang dari India selain berdagang juga membawa adat dan kebiasaan atau budaya negaranya. Menurut N.J. Krom, kaum pedagang merupakan golongan terbesar yang datang ke Indonesia. Mereka pada umumnya menetap di Indonesia dan kemudian memegang peranan penting dalam proses penyebaran kebudayaan India melalui hubungan dengan penguasa-penguasa Indonesia.
N.J Krom mengungkap adanya pernikahan antara para pedagang tersebut dan wanita Indonesia. Pernikahan tersebut dianggap sebagai saluran penyebaran pengaruh yang sangat penting dalam teori ini.
G. Coedes berpendapat bahwa yang memotivasi para pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara adalah keinginan untuk memperoleh barang tambang terutama emas dan hasil hutan.
Kebenaran teori waisya ini diragukan, alasannya jika para pedagang yang berperan terhadap penyebaran kebudayaan, maka pusat-pusat kebudayaan seharusnya hanya ada diwilayah perdagangan, seperti di pelabuhan atau di pusat kota yang ada di dekatnya. Kenyataannya, pengaruh kebudayaan Hindu ini banyak terdapat di wilayah pedalaman, seperti dibuktikan dengan adanya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu di pedalaman Pulau Jawa.

4. Teori Sudra
Di duga peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Tori sudra menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak.
Oleh karena itu mereka pergi dari India di antaranya datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya. Hipotesis sudra didukung oleh Von van Faber.

5. Teori Arus Balik
F.D.K. Boasch yang sebelumnya mengemukakan teori ksatria, kemudian berubah pikiran. Hal itu dapat terjadi karena dia menemuka fakta-fakta baru. Bosch berpendapat bahwa golongan cendekiawanlah yang membawa agama Hindu-Budha ke Indonesia. Golongan Cendekiawan yang dimaksud adalah para pendeta atau biksu.
Teori ini didukung oleh sejarawan Van Leur. Menurut pendapat Van Leur, orang Indonesia juga berperan dalam proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha (India). Para pedagan yang berasal dari Indonesia datang sendiri ke India karena penasaran dengan kebudayaan India.
Mereka menetap dan belajar di India selama beberapa waktu, kemudian pulang kembali dan membawa agama dan kebudayaan India serta menyebarkannya kepada masyarakat setempat.


                5.  Power Point
Power point merupakan salah satu dari media pembelajaran yang canggih. Dimana pengguannya menggunakan teknologi komputer dan ditayangkan melalui viewer serta layar untuk ditampilkan pada papan. Penggunaan power point lebih mudah digunakan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Namun, pada sekolah-sekolah yang jauh dari pusat kota, besar kemungkinan penggunaan power point sulit dijangkau karena terbatasnya fasilitas.
Power point berisi penjelasan-penjelasan materi dalam bentuk beberapa slide yang berisi materi pembahasan. Media pembelajaran power point memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut penjabarannya.

Kekurangan
Microsoft Office PowerPoint ini hanya dapat dijalankan/dioperasikan pada sistem operasi Windows saja.
Kelebihan
Jendela PowerPoint dilengkapi dengan menu-menu dan tombol-tombol toolbar yang memungkinkan para pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah. Kelebihan ini ditunjang dengan fitur - fitur lain yang dibutuhkan dalam sebuah aplikasi presentasi.

Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator media pembelajaran power point saya sebagai berikut.

Kompetensi Dasar (KD)       :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia.
Indikator                                :
Mengetahui Peninggalan Wali Songo di Indonesia.

Berikut media pembelajaran power point saya:
a.      Slide 1


Pada Slide 1 berisi judul materi, Kompetensi Dasar (KD), identitas penyusun, dan instansi. Tampilan pada slide 1 memberikan warna yang cukup menarik dan tidak terlalu gelap. Namun tidak ada jarak antar identitas penyusun dan instansi sehingga tampak penuh.
b.      Slide 2

Slide 2 berisi pengertian dari wali songo. Deskripsi dari pengertian wali songo tidak lebih dari 10 kata, juga dilengkapi dengan gambar tokoh wali songo sehingga terlihat lebih menarik.

c.       Slide 3

Slide 3 berisi masjid-masjid terkenal peninggalan wali songo. Masjid-masjid peninggalan wali songo hanya disebutkan saja, namun tidak berisi deskripsi dari masjid-masjid peninggalan tersebut. Penyebutan masjid-masjid peninggalan wali songo tersebut juga disertai gambar yang cukup menarik. Namun gambar dari masjid-masjid peninggalan wali songo tersebut kecil sekali, sehingga jika dilihat dari jarak jauh tidak terlihat jelas.
d.      Slide 4

Slide 4 berisi video yang telah dihyperlink sehingga ketika (Video) di klik maka video tentang bangunan masjid menara kudus akan ditayangkan otomatis oleh komputer.

e.       Slide 5
Pada slide 5 berisi link yang menjelaskan tentang masjid peninggalan wali songo. Jadi jika pada slide 3 hanya berisi penyebutan masjid-masjid peninggalan wali songo, nah pada slide 5 diatas menampilkan penjelasan dari macam-macam masjid peninggalan wali songo namun berbentuk link web.

Berikut deskripsi materi tentang Masjid Peninggalan Wali Songo:
Wali Songo dikenal sebagai penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di pantai utara pulau jawa yaitu, di Jawa Timur : Surabaya, Gresik dan Lamongan. di Jawa Tengah : Demak, Kudus dan Muria. Di Jawa Barat hanya di Kota Cirebon.
Para Wali Songo memiliki peninggalan bersejarah sebagai bukti dakwah mereka. Salah satu peninggalan wali songo adalah Masjid. Di era Wali Songo adalah era peralihan antara era Hindu-Budha dan digantikan dengan agama Islam. Jadi tak heran jika terdapat masjid peninggalan Wali Songo yang bercorak Hindu.

1. Menara Kudus
Di bangun oleh Sunan Kudus, pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriyyah, dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis - Palestina sebagai batu pertama dan terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Menara ini berastitektur Hindu, dengan tujuan menghormati masyarakat yang pada saat itu mayoritas beragama hindu.

2. Masjid Agung Demak
Di bangun oleh Raden Patah (Raja pertama kerajaan Demak) pada sekitar abad ke-15 masehi. Masjid ini adalah masjid yang tertua di Indonesia. Terletak di Desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini pernah digunakan sebagai tempat berkumpulnya para wali untuk membahas penyebaran agama Islam di sekitar demak. Bangunan ini memiliki 4 tiang utama yang disebut "saka guru", yang konon terbuat dari serpihan-serpihan kayu. 

3. Masjid Agung Banten
Di bangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1552 - 1570. Ia adalah putra pertama sunan Gunung Djati. Salah satu ciri khas dari masjid ini adalah salah satu kubahnya bertumpuk 5 mirip pagoda China. Dikarenakan arsitektur masjid ini adalah orang China yaitu Tjek Ban Djut. Di sebelah timur masjid ini juga ada sebuah menara dengan ketinggian kurang lebih 24 m, dengan diameter bagian bawah 10 m. Dan untuk mencapai ujung menara harus menaiki kurang lebih 83 anak tangga. Dahulu masjid ini juga digunakan oleh Hendick Lucasz untuk menyimpan senjata.

4. Masjid Sang Cipta Rasa (Cirebon)
 Di bangun oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1478 M. Yang terletak di jalan Kasepuhan nmr. 43, kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ada yang berbeda di masjid ini, yaitu Adzan di kumandangkan oleh 7 orang sekaligus yang melambangkan kekuatan umat islam. 

5. Masjid Sedang Duwur
Konon katanya, masjid ini di boyong (dibawa) dari Jepara menuju bukit Amitunon Lamongan oleh Sunan Sendang Duwur (Raden Noer Rahmad) tidak lebih dari semalam. Dan sampai sekarang masjid ini masih kokoh berdiri di Bukit Amitunon, Desan Sendang Duwur, Lamongan. Masjid ini ditandai dengan surya sengkala yang berbunyi : "Gunaning Seliro Tirti Hayu" yang berarti menunjukan angka tahun baru 1483 Saka atau 1561 Masehi.

               6. Prezi

Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier maupun non-linier. presentasi linier adalah presentasi terstruktur artinya tampilan yang satu dengan yang lainnya saling berurutan, sedangkan presentasi non linier adalah presentasi yang berbentuk peta-pikiran (mind-map). Dalam software ini teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah disediakan. Pengguna dapat menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua obyek presentasi sesuai keinginan.
Kelebihan Prezi
1.      Tampilan tema yang lebih bervariasi dibandingkan dengan power point.
2.      Menarik ketika dalam mode presentasi, dengan menggunakan teknologi ZUI nya.
3.      Lebih simple dalam hal pembuatan animasi.
4.      Pilihan tema keren, yang dapat di unduh secara online.
Kekurangan Prezi
1.  Karena hanya menggunakan teknologi ZUI (tampilan yang nge-Zoom), software ini terlihat monoton.· 
2.      Proses instalasinya membutuhkan koneksi internet.
Sulit memasukkan simbol matematika.

Berikut ini contoh media pembelajaran menggunakan prezi:
















Sumber Referensi:
https://prezi.com/wlh10-tvkvsa/kelebihan-dan-kekurangan-prezi/
http://suharnyskom.blogspot.co.id/2013/07/kekurangan-dan-kelebihan-microsoft.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/nama-asli-9-sunan-walisongo.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar