Media
pembelajaran merupakan suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan/informasi kepada penerima pesan (peserta didik), sehingga si penerima
pesan dapat dengan mudah memahami pesan/informasi yang disampaikan oleh
pengirim pesan (pendidik).
Menurut
Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan menurut National Education
Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Penggunaan media pembelajaran sangat
diperlukan untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan
nasional. Bagi seorang guru penggunaan media yang efektif akan lebih memudahkan
guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dimana seorang guru dapat dengan
mudah dalam menjelaskan materi pelajaran, peserta didikpun dapat memahami
isi/materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Namun, terdapat syarat-syarat
tertentu dalam pembuatan media agar mudah dipahami oleh peserta didik. Adapun
syarat-syaratnya adalah:
1.
Visible
(mudah dilihat)
2.
Interesting
(menarik)
3.
Simple
(sederhana)
4.
Useful
(bermanfaat)
5.
Accurate
(benar)
6.
Legitimate
(sah, masuk akal)
7.
Structure
(terstruktur)
Kompetensi
Dasar (KD) dan Indikator sangat diperlukan dalam pembuatan media agar isi dari
media pembelajaran tersebut lebih jelas. Dalam pembuatan media pembelajaran
yang saya buat, saya menggunakan Kurikulum SMK Tahun 2013. Adapun Kompetensi Dasar
(KD) saya ialah Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan
Islam di Indonesia. Indikator dari media pembelajaran yang saya buat akan
dipaparkan dibawah ini.
Pada
blog ini saya akan memaparkan jenis-jenis media pembelajaran yang telah saya
buat dalam pembelajaran sejarah beserta kelebihan dan kekurangannya. Adapun
media yang telah saya buat adalah:
1. Chart
Representasi
media pembelajaran berupa chart berisi kronologi yang di dalamnya berisi jumah
dan bertingkat (urutan). Chart yang efektif memiliki karakteristik tertentu.
Adapun karakteristik chart yang efektif adalah:
a.
Harus
mengidentifikasikan tujuan dari pembuatan chart
b.
Mengurangi
verbalism
c.
Simple
d.
Harus
bisa mengkomunikasikan
e.
Informasi
yang dijelaskan dalam kata-kata harus sejalan dengan verbal information.
Gambar dibawah
ini merupakan media pembelajaran berupa chart.
Kompetensi Dasar (KD) :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan
Islam di Indonesia.
Indikator :
Mengetahui teori masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di
Indonesia.
Chart diatas
menjelaskan suatu teori proses masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di
Indonesia. Terdapat lima teori masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di
Indonesia yaitu teori brahmana, teori ksatria, teori waisya, teori sudra, dan
teori arus balik. Chart diatas bentuknya sangat sederhana sehingga poin-poin
materi dapat dengan mudah dijelaskan. Namun terdapat kekurangan yaitu chart
sebenarnya merupakan suatu bagan yang kronologis, sedangkan dalam chart diatas
bagan tidak memiliki arti kronologis karena bagan-bagan diatas bukan dalam
runtutan waktu, hanya bagan-bagan yang berupa poin-poin materi. Selain itu,
chart diatas tidak dilengkapi dengan gambar, mungkin akan terlihat bagus jika
terdapat gambar yang menarik.
2. Grafik
Grafik adalah
sebuah media pembelajaran yang direpresentasikan dalam bentuk angka dari suatu
data. Terdapat beberapa macam grafik, yaitu grafik batang, grafik garis, dan
grafik lingkaran. Adapun grafik yang saya buat ini merupakan grafik batang. Grafik
yang efektif memiliki karakteristik yaitu grafik yang mampu menunjukkan
kompleksitas data dalam bentuk angka dan warna yang dibuatpun dapat memudahkan
pemahaman grafik yang dibuat.
Kompetensi Dasar (KD) :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan
Islam di Indonesia.
Indikator :
Mengetahui persebaran pemelu agama Islam di beberapa provinsi Indonesia
pada tahun 2010.
Grafik diatas
berisi tentang jumlah persebaran pemeluk agama Islam di beberapa provinsi
Indonesia pada tahun 2010. Provinsi-provinsi yang disebutkan dalam grafik
diatas adalah provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat,
Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Jakarta Bali, Banten dan Kalimantan Selatan.
Pembuatan angka pada sebelah kiri merupakan angka kelipatan. Grafik batang yang
memanjang ke atas menunjukkan jumlah pemeluk agama Islam pada provinsi
tertetentu. Dari media grafik diatas terdapat kelemahan, yaitu keterangan
provinsi pada bawah grafik batang terlihat sangat kecil sekali, sehingga jika
dilihat dari jarak yang jauh maka keterangan tersebut tidak akan bisa
diketahui.
3. Peta Konsep
Peta konsep
merupakan suatu pokok-pokok bahasan dari
suatu materi/pelajaran. Peta konsep dibuat guna memudahkan pemahaman
terhadap materi pelajaran. Dimana peta konsep berisi urutan pokok-pokok bahasan
yang saling berhubungan antara satu pokok bahasan dengan bahasan yang lain.
Kompetensi Dasar (KD) :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan
Islam di Indonesia.
Indikator :
Mengetahui Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia.
Peta konsep diatas menjelaskan tentang teori masuknya agama Islam
di Indonesia. Dimana peta konsep diatas menunjukkan urutan pokok-pokok bahasan
yaitu mulai dari definisi teori, macam-macam teori, tokoh-tokoh pendukung, dan
bunyi teori. Penggunaan media peta konsep ini akan memudahkan seseorang untuk
memahami lebih dalam tentang bahasan materi tertentu. Terdapat kelemahan dari
peta konsep diatas, yaitu peta konsep diatas tampak polos tanpa warna, sehingga
terlihat kurang menarik.
4. Mind Mapping
Mind
mapping adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.
(Rusdi, 2010). Pembuatan mind mapping mengembangkan potensi kerja otak, dimana
otak dapat berpikir secara runtut dan saling berhubungan sehingga penggunaannya
dapat mudah dipahami. Pembuatan mind mapping akan lebih menarik jika terdapat
kombinasi warna, simbol, dan bentuk yang mudah diingat, otakpun akan lebih
mudah dalam menyerap materi pelajaran.
Kompetensi Dasar (KD) :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam
di Indonesia.
Indikator :
Mengetahui akulturasi bangsa India dan Indonesia.
Mind
mapping diatas berisi tentang materi akulturasi bangsa India dan Indonesia.
Dimana kebudayaan India dan Indonesia meliputi beberapa aspek, yaitu sistem
ekonomi, sistem kemasyarakatan, sistem kepercayaan dan bentuk pemerintahan. Dari
beberapa aspek tersebut dipaparkan mengenai perubahan apa saja yang terjadi sebagai
akibat dari akulturasi bangsa India dan bangsa Indonesia. Dalam mind mapping
diatas poin-poin materi diklasifikasikan dalam bentuk warna. Namun kelemahan
dari mind mapping diatas yaitu tidak terdapatnya keterangan warna yang dapat
menunjukkan poin-poin materi. Dan juga garis-garis yang menunjukkan poin-poin
yang hubungan agak sedikit sukar dimengerti jika tidak dilihat dengan teliti.
Berikut materi penjelasan tentang teori masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di Indonesia.
Berikut materi penjelasan tentang teori masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di Indonesia.
1. Teori Brahmana
Van Leur merupakan tokoh utama yang melontarkan teori brahmana. Inti dari
teori ini yaitu penyebaran agama dan kebudayaan India ke Indonesia dilakukan
oleh golongan brahmana. Para brahmana ini datang ke Indonesia atas undangan
para penguasa di Indonesia. Oleh karena itu, kebudayaan yang mereka bawa dan
dikenalkan di Indonesia merupakan budaya golongan brahmana.
Setelah datang ke
Indonesia atas undangan para penguasa, para brahmana itu juga memimpin
pelaksanaan upacara vratyastoma. Upacara vratyastoma adalah upacara dalam agama Hindu yang
dilakukan apabila ada seorang pengikut Hindu yang melakukan kesalahan sehingga dia
dikeluarkan dari kastanya.
Dia akan diterima
kembali ke dalam kastanya apabila telah melakukan upacara vratyastoma. Pelaksanaan upacara vratyastoma dipimpin oleh seorang brahmana.
Menurut Paul Whealty, para penguasa lokal di Asia Tenggara
sangat berkepentingan dengan kebudayaan India dengan tujuan untuk mengangkat
status sosial mereka.
Van Leur melandasi pendapatnya dengan keyakinan bahwa antara India dan
Indonesia terjadi hubungan perdagangan. Dalam hubungan tersebut dimungkinkan
bukan hanya orang-orang India yang datang ke Indonesia, melainkan juga
sebaliknya banyak juga orang Indonesia yang datang ke India.
Dengan argumennya
tersebut, Van Leur juga menyanggah adanya teori ksatria dan teori waisya dalam
proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Alasan Valn Leur
tidak sependapat adanya kolonialis dalam proses masuknya agama dan kebudayaan
Hindu-Budha karena jika ada kolonialis berarti ada bukti penaklukan (oleh
golongan ksatria).
Dengan begitu berarti
ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Padahal sampai sekarang belum
ditemukan sumber tertulis (prasasti) yang mendukung dan memuat peristiwa
tersebut.
2. Teori Ksatria
Menurut R.C. Majundar, munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu
di kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Ksatria atau para prajurit
India. Para prajurit diduga melarikan diri dari India dan mendirikan
kerajaan-kerajaan di kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara. Namun dalam teori
yang dikemukakan R.C. Majundar ini kurang disertai dengan bukti-bukti yang
mendukung.
Sampai saat ini belum
ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya
ekspansi dari prajurit-prajurit India ke kepulauan Indonesia. Kekuatan teori
ini terletak pada semangat untuk berpetualang para kaum Ksatria. Teori ksatria
juga didukung oleh F.D.K. Bosch.
Menurut F.D.K. Bosch, pada
masa lampau di India sering terjadi perang antargolongan. Para prajurit yang
kalah kemudian meninggalkan India. Rupanya para prajurit tersebut ada yang
sampai ke wilayah Indonesia. Para prajurit itulah yang kemudian berusaha
mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya.
Di tempat baru tersebut terjadi proses penyebaran
agama dan budaya Hindu. Teori ksatria mempunyai kelemahan yaitu tidak adanya
bukti tertulis bahwa pernah terjadi kolonialisasi oleh para ksatria India.
3. Teori Waisya
Teori waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Teori ini menyatakan bahwa kaum pedagang
dari India selain berdagang juga membawa adat dan kebiasaan atau budaya
negaranya. Menurut N.J. Krom, kaum pedagang merupakan golongan terbesar yang
datang ke Indonesia. Mereka pada umumnya menetap di Indonesia dan kemudian
memegang peranan penting dalam proses penyebaran kebudayaan India melalui
hubungan dengan penguasa-penguasa Indonesia.
N.J Krom mengungkap adanya pernikahan antara para
pedagang tersebut dan wanita Indonesia. Pernikahan tersebut dianggap sebagai
saluran penyebaran pengaruh yang sangat penting dalam teori ini.
G. Coedes berpendapat
bahwa yang memotivasi para pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara adalah
keinginan untuk memperoleh barang tambang terutama emas dan hasil hutan.
Kebenaran teori waisya ini diragukan, alasannya jika
para pedagang yang berperan terhadap penyebaran kebudayaan, maka pusat-pusat
kebudayaan seharusnya hanya ada diwilayah perdagangan, seperti di pelabuhan
atau di pusat kota yang ada di dekatnya. Kenyataannya, pengaruh kebudayaan
Hindu ini banyak terdapat di wilayah pedalaman, seperti dibuktikan dengan
adanya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu di pedalaman Pulau Jawa.
4. Teori Sudra
Di duga peperangan yang terjadi di India telah
menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Tori sudra menyatakan bahwa
penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta
sudra. Alasannya karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya
hidup sebagai budak.
Oleh karena itu mereka pergi dari India di antaranya
datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya. Hipotesis sudra
didukung oleh Von van Faber.
5. Teori Arus Balik
F.D.K. Boasch yang
sebelumnya mengemukakan teori ksatria, kemudian berubah pikiran. Hal itu dapat
terjadi karena dia menemuka fakta-fakta baru. Bosch berpendapat bahwa golongan
cendekiawanlah yang membawa agama Hindu-Budha ke Indonesia. Golongan
Cendekiawan yang dimaksud adalah para pendeta atau biksu.
Teori ini didukung oleh sejarawan Van Leur. Menurut pendapat Van Leur, orang Indonesia
juga berperan dalam proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha (India).
Para pedagan yang berasal dari Indonesia datang sendiri ke India karena
penasaran dengan kebudayaan India.
Mereka menetap dan belajar di India selama beberapa
waktu, kemudian pulang kembali dan membawa agama dan kebudayaan India serta
menyebarkannya kepada masyarakat setempat.
5. Power Point
Power point
merupakan salah satu dari media pembelajaran yang canggih. Dimana pengguannya
menggunakan teknologi komputer dan ditayangkan melalui viewer serta layar untuk
ditampilkan pada papan. Penggunaan power point lebih mudah digunakan dan tidak
membutuhkan biaya yang mahal. Namun, pada sekolah-sekolah yang jauh dari pusat
kota, besar kemungkinan penggunaan power point sulit dijangkau karena
terbatasnya fasilitas.
Power point
berisi penjelasan-penjelasan materi dalam bentuk beberapa slide yang berisi
materi pembahasan. Media
pembelajaran power point memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut penjabarannya.
Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator media pembelajaran power point saya sebagai berikut.
Kekurangan
Microsoft
Office PowerPoint ini hanya dapat dijalankan/dioperasikan pada sistem operasi
Windows saja.
Kelebihan
Jendela
PowerPoint dilengkapi dengan menu-menu dan tombol-tombol toolbar yang
memungkinkan para pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah. Kelebihan ini
ditunjang dengan fitur - fitur lain yang dibutuhkan dalam sebuah aplikasi
presentasi.
Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator media pembelajaran power point saya sebagai berikut.
Kompetensi Dasar (KD) :
Menganalisis Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan
Islam di Indonesia.
Indikator :
Mengetahui Peninggalan Wali Songo di Indonesia.
Berikut media
pembelajaran power point saya:
a.
Slide 1
Pada Slide 1
berisi judul materi, Kompetensi Dasar (KD), identitas penyusun, dan instansi. Tampilan
pada slide 1 memberikan warna yang cukup menarik dan tidak terlalu gelap. Namun
tidak ada jarak antar identitas penyusun dan instansi sehingga tampak penuh.
b.
Slide 2
Slide 2 berisi
pengertian dari wali songo. Deskripsi dari pengertian wali songo tidak lebih
dari 10 kata, juga dilengkapi dengan gambar tokoh wali songo sehingga terlihat
lebih menarik.
c.
Slide 3
Slide 3 berisi
masjid-masjid terkenal peninggalan wali songo. Masjid-masjid peninggalan wali
songo hanya disebutkan saja, namun tidak berisi deskripsi dari masjid-masjid
peninggalan tersebut. Penyebutan masjid-masjid peninggalan wali songo tersebut
juga disertai gambar yang cukup menarik. Namun gambar dari masjid-masjid
peninggalan wali songo tersebut kecil sekali, sehingga jika dilihat dari jarak
jauh tidak terlihat jelas.
d.
Slide 4
Slide 4 berisi video yang telah dihyperlink sehingga ketika (Video)
di klik maka video tentang bangunan masjid menara kudus akan ditayangkan
otomatis oleh komputer.
e.
Slide 5
Pada slide 5 berisi link yang menjelaskan tentang masjid
peninggalan wali songo. Jadi jika pada slide 3 hanya berisi penyebutan
masjid-masjid peninggalan wali songo, nah pada slide 5 diatas menampilkan
penjelasan dari macam-macam masjid peninggalan wali songo namun berbentuk link
web.
Berikut deskripsi materi tentang Masjid Peninggalan Wali Songo:
Wali Songo dikenal sebagai penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke 14.
Mereka tinggal di pantai utara pulau jawa yaitu, di Jawa Timur : Surabaya,
Gresik dan Lamongan. di Jawa Tengah : Demak, Kudus dan Muria. Di Jawa Barat
hanya di Kota Cirebon.
Para Wali Songo memiliki
peninggalan bersejarah sebagai bukti dakwah mereka. Salah satu peninggalan wali
songo adalah Masjid. Di era Wali Songo adalah era peralihan antara era
Hindu-Budha dan digantikan dengan agama Islam. Jadi tak heran jika terdapat masjid
peninggalan Wali Songo yang bercorak Hindu.
1.
Menara Kudus
Di bangun oleh Sunan Kudus, pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956
Hijriyyah, dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis - Palestina sebagai batu
pertama dan terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah. Menara ini berastitektur Hindu, dengan tujuan menghormati masyarakat
yang pada saat itu mayoritas beragama hindu.
2.
Masjid Agung Demak
Di bangun oleh Raden Patah (Raja pertama kerajaan Demak) pada sekitar abad
ke-15 masehi. Masjid ini adalah masjid yang tertua di Indonesia. Terletak di
Desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini pernah digunakan sebagai tempat
berkumpulnya para wali untuk membahas penyebaran agama Islam di sekitar demak. Bangunan
ini memiliki 4 tiang utama yang disebut "saka guru", yang konon
terbuat dari serpihan-serpihan kayu.
3.
Masjid Agung Banten
Di bangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1552 - 1570. Ia
adalah putra pertama sunan Gunung Djati. Salah satu ciri khas dari masjid ini
adalah salah satu kubahnya bertumpuk 5 mirip pagoda China. Dikarenakan
arsitektur masjid ini adalah orang China yaitu Tjek Ban Djut. Di sebelah timur
masjid ini juga ada sebuah menara dengan ketinggian kurang lebih 24 m, dengan
diameter bagian bawah 10 m. Dan untuk mencapai ujung menara harus menaiki
kurang lebih 83 anak tangga. Dahulu masjid ini juga digunakan oleh Hendick
Lucasz untuk menyimpan senjata.
4.
Masjid Sang Cipta Rasa (Cirebon)
Di bangun oleh Sunan Gunung Jati
pada tahun 1478 M. Yang terletak di jalan Kasepuhan nmr. 43, kelurahan
Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ada yang
berbeda di masjid ini, yaitu Adzan di kumandangkan oleh 7 orang sekaligus yang
melambangkan kekuatan umat islam.
5.
Masjid Sedang Duwur
Konon katanya, masjid ini di boyong (dibawa) dari Jepara menuju bukit
Amitunon Lamongan oleh Sunan Sendang Duwur (Raden Noer Rahmad) tidak lebih dari
semalam. Dan sampai sekarang masjid ini masih kokoh berdiri di Bukit Amitunon,
Desan Sendang Duwur, Lamongan. Masjid ini ditandai dengan surya sengkala yang berbunyi
: "Gunaning Seliro Tirti Hayu" yang berarti menunjukan angka tahun
baru 1483 Saka atau 1561 Masehi.
6. Prezi
Berikut ini contoh media pembelajaran menggunakan prezi:
Sumber Referensi:
https://prezi.com/wlh10-tvkvsa/kelebihan-dan-kekurangan-prezi/
http://suharnyskom.blogspot.co.id/2013/07/kekurangan-dan-kelebihan-microsoft.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/nama-asli-9-sunan-walisongo.html
Prezi digunakan
sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier maupun non-linier.
presentasi linier adalah presentasi terstruktur artinya tampilan yang satu
dengan yang lainnya saling berurutan, sedangkan presentasi non linier adalah
presentasi yang berbentuk peta-pikiran (mind-map). Dalam software ini teks,
gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas
presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah
disediakan. Pengguna dapat menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua
obyek presentasi sesuai keinginan.
Kelebihan Prezi
1.
Tampilan tema
yang lebih bervariasi dibandingkan dengan power point.
2. Menarik ketika
dalam mode presentasi, dengan menggunakan teknologi ZUI nya.
3. Lebih simple
dalam hal pembuatan animasi.
4. Pilihan tema
keren, yang dapat di unduh secara online.
Kekurangan Prezi
1. Karena hanya
menggunakan teknologi ZUI (tampilan yang nge-Zoom), software ini terlihat
monoton.·
2. Proses
instalasinya membutuhkan koneksi internet.
Sulit memasukkan simbol
matematika.Berikut ini contoh media pembelajaran menggunakan prezi:
Sumber Referensi:
https://prezi.com/wlh10-tvkvsa/kelebihan-dan-kekurangan-prezi/
http://suharnyskom.blogspot.co.id/2013/07/kekurangan-dan-kelebihan-microsoft.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/nama-asli-9-sunan-walisongo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar